Granit dan keramik kerap menjadi pilihan untuk material lantai rumah karena mampu membuat tampilan rumah menjadi lebih cemerlang. Namun jika dilihat sekilas, kedua material ini memang memiliki tampilan yang serupa. Hal ini membuat perbedaan granit dan keramik sulit dikenali oleh orang awam.
Untuk memudahkan Anda menentukan material mana yang tepat untuk hunian, ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu perbedaan granit dan keramik berikut ini:
Perlu Anda ketahui bahwa tingkat kecerahan warna pada meterial lantai menandakan daya penyerapan air oleh pori-pori yang dimiliki material tersebut. Idealnya, semakin tinggi tingkat kecerahan warnanya, maka semakin kecil pori-pori yang dimiliki dan semakin rendah pula daya penyerapan airnya.
Umumnya, granit memiliki tingkat kecerahan warna yang cenderung lebih tinggi dibandingkan keramik. Ini artinya granit memiliki pori-pori lebih kecil dan kepadatan lebih tinggi daripada keramik. Dengan demikian, granit memiliki daya penyerapan air yang lebih rendah dari keramik.
Perbedaan granit dan keramik yang selanjutnya bisa Anda ketahui dengan melihat window frame atau garis berwarna putih yang tidak tertutup bahan pewarna di sekeliling pinggirnya.
Tanda ini muncul akibat proses pembuatannya yang memiliki cara yang berbeda. Pada keramik, garis tersebut akan terlihat menimpa dan bergelombang. Sementara pada granit, garis akan terlihat lebih rata dan presisi.
Kerataan permukaan menjadi pembeda antara granit dan keramik. Jika Anda perhatikan dengan saksama, permukaan keramik akan terlihat sedikit bergelombang. Ini akibat dari lapisan glaze (lapisan kilap) yang tidak menyebar secara merata sehingga tampak menggumpal di beberapa tempat.
Sementara pada granit, proses pelapisan glaze dilakukan dengan cara dipress sehingga lapisan glaze menyebar merata.
Granit memiliki tampilan dan motif yang alami karena berasal dari batuan alam. Permukaannya memiliki corak atau motif abstak dan tercipta secara alami.
Sementara itu, motif keramik cenderung lebih variatif dibandingkan granit. Motif atau coraknyanya dapat meniru berbagai macam tekstur, pola, dan gaya. Namun memang tampilannya terlihat lebih tersusun dan kurang alami jika dibandingkan granit.
Dari segi ukuran, granit memiliki ukuran yang relatif lebih besar dari keramik. Untuk lantai rumah, ukuran paling kecil granit adalah 40x40 cm, sedangkan keramik 25x25 cm.
Jenis material pembentuk granit dan keramik juga berbeda. Keramik dibuat dengan menggunakan material dasar tanah lempung atau tanah silikat kemudian dibakar pada suhu pembakaran kurang lebih 1.000°C.
Sementara itu, granit dibuat dengan menggunakan material batuan alam yang bersifat felsik, intrusif, dan igneus. Material batuan alam tersebut ditambang dan dibentuk dengan proses penekanan dan pembakaran dengan suhu sekitar 1.230°C, hingga terbetuk lembaran-lembaran granit. Oleh karena itu, untuk membuat granit menjadi lantai rumah, perlu proses pemotongan dan press agar permukaanya rata.
Keramik terbuat dari bahan baku tanah liat yang dibakar untuk membentuk lempengan keramik. Namun seiring perkembangan zaman, tanah liat diganti dengan campuran feldspar, lempung bola, kuarsa, kaolin, dan air.
Sementara granit terbuat dari batuan alam yang terbentuk melalui proses geologi alami. Granit diekstraksi dari tambang dan kemudian diolah menjadi lempengan dengan menggunakan mesin pemotong khusus.
Granit lebih tahan terhadap tekanan dan goresan. Oleh karena itu, granit lebih tahan lama dan cocok digunakan di area dengan lalu lintas tinggi. Sedangkan keramik, meski juga cukup tahan lama, tetapi lebih rentan terhadap pecah jika terkena benda keras atau tekanan berlebih.
Menurut Pinhome, nilai kuat tarik lentur (modulus of rupture) adalah kemampuan suatu material keras yang diletakkan pada dua dataran yang ditujukan untuk menahan gaya tegak lurus sumbu pada benda yang diuji sampai beda uji patah.
Nilai kuat tarik lentur granit dan keramik berbeda. Nilai kuat tarik lentur granit umumnya adalah 450 kg/cm2, sedangkan nilai kuat tarik lentur keramik lebih kecil yakni 300 kg/cm2.
Perbedaan keramik dan granit dari segi karakteristik selanjutnya terdapat pada tingkat kepadatannya.mTingkat kepadatan keramik ada pada kisaran 2 - 6 g/cm3, sedangkan granit ada pada kisaran 2,65 - 2,75 g/cm3.
Baik keramik maupun granit sama-sama memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap air. Keramik memiliki daya penyerapan air sebesar 7% sedangkan granit kurang dari 0,05%. Meski daya penyerapan air pada granit kurang dari 0,05%, granit mempunyai pori-pori kecil sehingga tidak mudah lembap jika terkena air.
Granit memiliki daya tahan terhadap suhu panas dan cuaca ekstrem. Ini menjadikan granit jadi pilihan yang tepat untuk dapur atau area luar ruangan.
Tak berbeda jauh dengan granit, keramik juga memiliki ketahanan terhadap panas dan cuaca. Akan tetapi, beberapa jenis keramik mungkin lebih rentan terhadap perubahan suhu yang drastis.
Granit lebih mudah dirawat karena permukaannya tidak mudah tergores. Pembersihan bisa dilakukan dengan lap basah atau pembersih ringan.
Sementara keramik lebih rentan terhadap noda dan goresan ringan. Pembersihan keramik mungkin memerlukan produk pembersih khusus untuk menjaga kilau dan tampilannya.
Jadi, mana yang lebih bagus? Semua tergantung kebutuhan Anda.
Melansir dari Indosteger, berikut kelebihan dan kekurangan granit dan keramik yang dapat Anda jadikan pertimbangan dalam memilih yang paling tepat untuk lantai.
Adapun kelebihan keramik adalah sebagai berikut:
Beberapa kekurangan keramik adalah sebagai berikut:
Berikut adalah beberapa kelebihan granit:
Berikut adalah beberapa kelemahannya granit.
Selain mempertimbangkan berbagai kelebihan dan kekurangan dari keramik dan granit, Anda juga perlu mempertimbangkan hal-hal lainnya, seperti desain rumah, ukuran lantai, ukuran ruangan, tekstur dan pola, serta warna.
Pastikan jenis lantai keramik atau granit yang Anda pilih sesuai dengan desain rumah Anda. Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan jasa desainer interior atau aplikasi khusus.
Jika Anda kurang paham bagaimana cara memadukan jenis lantai dengan desain rumah, Anda bisa coba mencari inspirasi di internet. Anda juga dapat menggunakan jasa desainer interior profesional.
Disamping menyesuaikan dengan desain rumah, Anda juga perlu memastikan memilih material lantai dengan ukuran yang tepat. Pasalnya, lantai granit dan keramik memiliki ukuran yang berbeda terkait ukuran yang paling kecil.
Dalam pemilihan material lantai keramik atau granit, Anda juga perlu memperhatikan ukuran ruangan. Dengan memilih material yang tepat akan membuat ruangan tampak lebih kohesif.
Keramik yang berukuran lebih kecil biasanya cocok untuk ruangan kecil, seperti dapur dan kamar mandi. Sementara granit yang memiliki ukuran lebih besar, lebih cocok dipasang di ruang keluarga atau ruang tamu.
Tekstur dan pola granit maupun keramik juga perlu diperhatikan. Kesalahan dalam memilih pola atau tekstur akan memengaruhi estetika ruangan.
Pastikan juga Anda memilih material yang mudah untuk dibersihkan, khususnya untuk ruangan-ruangan yang akan sering kotor atau basah, seperti kamar mandi dan dapur.
Hal terakhir yang perlu Anda pertimbangkan dalam pemilihan keramik atau granit untuk lantai adalah warna. Misalnya, jika Anda ingin menciptakan nuansa santai yang menenangkan di kamar mandi, maka Anda bisa memilih warna hijau sage dengan abu-abu.
Demikian pembahasan mengenai perbedaan granit dan keramik. Adanya perbedaan tampilan fisik dan karakteristik membuat granit dan keramik memiliki harga yang berbeda. Harga material granit umumnya lebih mahal jika dibandingkan dengan keramik.Namun tentunya, hal itu sepadan dengan kualitas yang didapatkan. Granit dapat menjadi pilihan terbaik untuk Anda yang menginginkan tampilan elegan serta daya tahan material yang baik. Di Wellgress Anda akan banyak menemukan jenis ubin granit berkualitas dengan berbagai motif, warna dan ukuran.